Kesegaran Jasmani

Jenis Kebutuhan Olahraga dan Faktor Penentu Pencapaian Prestasi Olahraga

Koresponden; Sulaeman

Setiap aktivitas tentulah mempunyai tujuan, tidak terkecuali dengan berolahraga. Tujuan berolahraga dapa dibagi sesuai dengan kebutuhan yakni:

  1. rekreasi. Yaitu mereka yang melakukan olahraga hanya untuk bersenang-senang, mengisi waktu senggang, dilakukan dengan penuh kegembiraan, santai, tidak formal.
  2. pendidikan. Yaitu kegiatan yang dilakukan formal, bertujuan untuk mencapai sasaran pendidikan nasional melalui kegiatan olahraga disekolah yang telah disusun dalam kurikulum.
  3. kesegaran jasmani. Yaitu mereka yang melakukan olahraga untuk mencapai tingkat kesegaran jasmani tertentu agar mampu melakukan tugasnya sehari-hari dengan tingak efisiensi yang tinggi dan produktivitas kerja yang tinggi.
  4. kesehatan. Yaitu mereka yang melakukan olahraga sebagai pencegahan penyakit, pengobatan dan rehabilitasi.
  5. prestasi. Yaitu mereka yang melakukan olahraga untuk mencapai prestasi tertentu atau menjadi juara

 

Persaingan olahraga prestasi dewasa ini makin ketat. Prestasi bukan lagi milik perorangan tetapi sudah menyangkut harkat dan martabat suatu bangsa. Itulah sebabnya berbagai daya dan upaya dilakukan oleh suatu negara untuk menempatkan atletnya  sebagai juara pada berbagai kegiatan olahraga besar yang melibatkan nama suatu negara. Salah satu upaya yang dilakukan pelatih agar atletnya berprestasi adalah dengan cara meningkatkan tingkat kesegaran jasmani.

Pasau (1986) mengemukakan faktor-faktor penentu pencapaian prestasi dalam olahraga adalah sebagai berikut:

  1. Aspek biologis
  2. potensi/kemampuan dasar (Fundamentas Motor Skill) Mencakup komponen kesegaran jasmani: Kekuatan, kecepatan, kelincahan, koordinasi, tenaga, daya tahan otot, daya kerja jantung dan paru-paru, kelentukan, keseimbangan, ketepatan dan kesehatan untuk olahraga.
  3. fungsi organ-organ tubuh. daya kerja jantung-peredaran darah, daya kerja paru-paru sistem pernafasan, daya kerja persyarafan, daya kerja pancaindera dan lain-lain.
  4. struktur dan postur tubuh. ukuran tinggi dan panjang tubuh, ukuran besar, lebar dan berat tubuh, somato type (endomorphy, mesomorphy, ectomorphy).
  5. gizi (sebagai penunjang aspek biologis). Jumlah makanan yang cukup, nilai makanan yang memenuhi kebutuhan, variasi makanan yang bermacam-macam.
  6. Aspek Psikologis
  7. intelektual (kecerdasan=IQ), ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan bakat.
  8. motivasi:

– dari dalam diri atlet (internal): perasaan harga diri, kebanggaan, keinginan berprestasi, kepercayaan diri, perasaan sehat dan lain-lain.

– dari luar diri atlet (eksternal): penghargaan, pujian, hadiah-hadiah (materi, uang), kedudukan dan lain-lain.

  1. kepribadian:

– yang menguntungkan dalam pembinaan prestasi: ketekunan, kematangan, semangat, berani, teliti/cermat, berhati-hati mudah menerima, bijaksana, serius, tenang, percaya diri, terkontrol, cakap/pintar, teguh pendirian dan lain-lain.

– yang kurang menguntungkan: mudah tersinggung/emosi, cepat bosan, sembrono/ceroboh, ragu-ragu, pemalu, lambat menerima, curiga/cemburu, tidak terkendali, menyendiri, tidak tetap pendirian, penakut dan lain-lain.

  1. koordinasi kerja otot dan syaraf: kecepatan reaksi motorik, kecepatan reaksi karena rangsang penglihatan dan pendengaran.
  2. Aspek Lingkungan
  3. sosial: kehidupan sosial ekonomi, interaksi antara pelatih, atlet dan sesama anggota polisi.
  4. prasarana, sarana olahraga yang tersedia dan medan
  5. cuaca iklim sekitar
  6. orang tua, keluarga dan masyarakat (dorongan dan penghargaan)
  7. Aspek Penunjang
  8. pelatih yang berkualitas tinggi
  9. program yang tersusun secara sistematis
  10. penghargaan dari masyarakat dan pemerintah
  11. dana yang memadai
  12. organisasi yang tertib.

 

Sumber     : Buku “Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani”

Penulis      : Nur Ichsan Halim

Penerbit    : Badan Penerbit UNM